Rabu, 27 Juni 2012

MENGENAL PENYAKIT SWINE INFLUENZA ATAU FLU BABI DENGAN CARA PENANGANANNYA

PENGENALAN
http://pamere-pamere.blogspot.com/2012/06/swine-influenza-flu-babi.htmlFlu babi (swine flu) merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini sebenarnya jamak menyerang ternak babi, namun kini telah mengalami perubahan yang drastis dan mampu untuk menginfeksi manusia. Gejala yang timbul pada manusia pun mirip dengan apa yang terjadi pada babi.

Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpindah ke manusia terutama menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini mengalami serangkaian mutasi sehingga muncul varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1. 



Gejala utama flu babi mirip dengan gejala influenza pada umumnya seperti : demam, batuk, pilek, letih dan sakit kepala. Beberapa pasien dapat mengalami mual, muntah dan diare.

Penyakit ini dapat jatuh ke arah yang lebih buruk sehingga pasien mengalami kesulitan untuk bernafas dan memerlukan alat bantu nafas (ventilator). Bila ada bakteri yang ikut ikutan menginfeksi paru paru maka pasien dapat mengalami radang paru paru atau pneumonia. Beberapa diantaranya dapat mengalami gejala kejang kejang. Kematian umumnya terjadi karena adanya infeksi sekunder bakteri pada paru paru sehingga diperlukan antibiotika yang pas untuk mengatasi infeksi tersebut. 



Diagnosa flu babi ditegakan berdasarkan gejala klinis pasien dan riwayat kontak dengan mereka meraka yang memiliki gejala seperti diatas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan pasien. Pemeriksaan ini gunanya untuk membedakan apakah virus yang menginfeksi penderita tersebut termasuk virus tipe A atau B. Bila ternyata hasilnya adalah virus tipe B maka dapat dipastikan bahwa pasien tersebut bukan terinfeksi flu babi. Namun bila ternyata hasilnya adalah virus tipe A maka ada kemungkinan penderita tersebut menderita flu babi atau terinfeksi virus H1N1. Sampel ini selanjutnya dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk memastikan adanya antigen virus flu babi sehingga diagnosa flu babi dapat ditegakan dengan pasti.



Orang yang menderita flu babi A (H1N1) menurut para ahli akan tetap menularkan penyakitnya sampai hari ketujuh. Jika sampai hari ketujuh ternyata penyakitnya belum membaik maka dianggap orang tersebut masih dapat menularkan penyakitnya sampai gejala flu benar benar hilang. Anak anak khususnya balita memiliki potensi waktu penularan yang lebih panjang.

Periode penularan penyakit flu babi masih terggantung lagi pada jenis atau strain dari virus H1N1. Jika pasien di rawat di rumah maka dianjurkan untuk tidak keluar rumah dahulu sampai penyakit yang diderita benar benar sembuh kecuali yang bersangkutan segera ke dokter atau ke rumah sakit.



Meskipun telah lama ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus influenza, namun vaksin untuk virus flu babi (H1N1) sampai saat ini belum ada. Saat ini beberapa laboratorium pemerintah yang dibiayai oleh WHO sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus flu babi.

Dua obat anti virus yang dipercaya mampu mencegah bertambah parahnya flu babi adalah zanamivir (Relenza) dan oseltamivir (Tamiflu). Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan karena ditakutkan akan terjadi resistensi virus terhadap kedua obat tersebut. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk gejala flu yang telah muncul lebih dari 48 jam. Pada keadaan yang berat, pasien mungkin membutuhkan penanganan intensif lebih lanjut di rumah sakit. 



Cara paling ampuh untuk mencegah penularan virus flu babi pada prinsipnya sama dengan cara mencegah penularan virus influenza yang lain yaitu vaksinasi. Sayangnya vaksin untuk flu babi sampai saat ini belum ditemukan.

Cara lain untuk mencegah penularan virus ini adalah dengan meminimalisir kontak dengan virus seperti mencuci tangan sesering mungkin, jangan menyentuh wajah anda terutama hidung dan mulut serta menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang menderita flu.

Pencegahan penularan juga bisa dilakukan oleh mereka yang telah terinfeksi dengan cara : menghindari keramaian dan selalu tinggal di rumah. Jangan bekerja dan bersekolah dahulu sampai keadaan membaik. Hindari bersin, batuk dan berbicara terlalu dekat dengan orang lain.

PENGENALAN TENTANG TRIKOMONIASIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

PENGENALAN 
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.


Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.

Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

Pengobatan paling efektif untuk trikomoniasis adalah dengan obat minum metronidazol. Dosis biasanya 2 gram dosis tunggal ataupun 500 miligram dua kali sehari selama tujuh hari. Obat ini tidak boleh diberikan bila penderita dalam keadaan hamil 3 bulan pertama karena efeknya pada janin. Pada keadaan ini, penderita tersebut dapat menggunakan obat clotrimazole, yang penggunaanya secara dimasukan ke dalam vagina.
Gejala trikomoniasis pada pria yang terinfeksi biasanya akan hilang dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, pria yang terinfeksi tersebut, walaupun tidak pernah memberikan gejala atau gejalanya sudah tidak ada, dapat terus menularkan ke pasangan seksualnya sampai ia selesai diobati. Oleh karena itu, kedua pasangan seksual tersebut harus diobati sekaligus untuk menghentikan penyebaran penyakitnya. Penderita yang sedang diobati disarankan tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. Orang yang pernah terkena trikomoniasis tidak melindungi orang tersebut untuk tidak terkena lagi. Walaupun pengobatannya berhasil, orang tersebut dapat terkena infeksi kembali.


Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.



Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :

  • Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
  • Pasangan seksual saat ini
  • Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual

Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:

  • Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
  • Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
  • Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.



Kamis, 14 Juni 2012

KANDIDIASIS GENITALIS

PENGENALAN



Kandidiasis Genitalis adalah suatu infeksi jamur pada vagina atau penis, biasanya dikenal sebagai thrush.
PENYEBAB
Jamur Candida albicans.
Jamur ini secara normal hidup di dalam kulit atau usus. Dari sini jamur bisa menyebar ke alat kelamin. Candida biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
Kandidiasis genitalis lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB dan obat-obat lainnya yang menyebabkan perubahan suasana vagina sehingga memungkinkan pertumbuhan Candida.
Kandidiasis lebih sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam siklus menstruasi dan pada penderita kencing manis.
Selain itu, pemakaian obat (misalnya kortikosteroid atau kemoterapi untuk kanker) dan penyakit yang menekan sistem kekebalan (misalnya AIDS) juga mempermudah terjadinya penyakit ini.
gejala kandidiasis genitalis biasanya menyebabkan gatal atau iritasi pada vagina dan vulva dan bisa disertai pengeluaran sekret dari vagina. Iritasinya berat, tetapi sekretnya sedikit.
Vulva tampak kemerahan dan bengkak. Kulitnya kasar dan pecah-pecah. Dinding vagina biasanya tertutup oleh bahan seperti keju yang berwarna putih, tapi bisa juga tampak normal.
Pria biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala, tetapi pada ujung penis (glans penis) dan pada kulitnya (pada pira yang tidak disunat) bisa terjadi luka dan iritasi, terutama setelah melakukan hubungan seksual. Kadang-kadang keluar sedikit sekret dari penis.
Ujung penis dan kulitnya tampak merah, dengan keropeng kecil dan bisa tertutup oleh bahan seperti keju yang berwarna putih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh bahan dari vagina atau penis.
Bisa juga dibuat biakan dari bahan tersebut.

PENGOBATAN
Pada wanita, pengobatan dilakukan melalui pencucian vagina dengan sabun dan air, mengeringkannya dengan handuk dan kemudian mengoleskan krim anti jamur yang mengandung klotrimazol, mikonazol, butokonazol atau tiokonazol dan terkonazol.
Pilihan lainnya adalah ketokonazol, flukonazol atau itrakonazol yang diberikan per-oral (melalui mulut).
Pada pria, penis (dan kulitnya pada laki-laki yang tidak disunat) harus dicuci dan dikeringkan sebelum diolesi dengan krim anti jamur (misalnya yang mengandung nistatin).
Kadang-kadang wanita yang memakai pil KB harus menghentikan pemakaiannya untuk beberapa bulan, selama pengobatan kandidiasis vaginalis, karena bisa memperburuk infeksi.
Wanita yang tidak dapat menghindar dari resiko infeksi ini (misalnya pada gangguan sistem kekebalan atau pemakaian antibiotik jangka panjang), mungkin memerlukan obat anti jamur atau pengobatan pencegahan lainnya.

PENYAKIT KONDILOMA AKUMINATA ITU APA SIH?


PENGENALAN
 

Kondiloma Akuminata adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum). Kondiloma merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit.

Kondiloma merupakan kutil genitalis yang disebabkan oleh human papiloma virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.

Kutil genitalis sering menyebabkan kecemasan karena alasan tidak enak dilihat, bisa mengakibatkan infeksi bakteri  dan dapat dijadikan sebagai petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan tubuh.

Kutil-kutil genital sangat bervariasi bentuknya. Kadang-kadang mereka tidak menonjol sama sekali, melainkan tampak seperti benjolan-benjolan kecil atau bercak-bercak yang keras dan datar. Atau kadang-kadang mereka adalah kutil-kutil yang menonjol, padat berisi, berwarna merah jambu atau keputih-putihan dan berkembang dengan sangat cepat. Jika dibiarkan kutil-kutil itu mengembang seperti kembang kol atau terdapat begitu banyak kutil yang saling berdekatan sehingga mirip sebuah karpet atau mosaik yang terbuat dari kutil.

Pada seorang pria yang terjangkit, bisa saja keberadaan kutil tersebut tidak begitu terlihat. Kutil pada pria biasanya muncul di atas atau di sekitar kepala penis atau (pada pria yang tidak disunat) di bawah kulit luar. Kutil-kutil tersebut juga dapat muncul di atas batang penis, di atas skrotum, di dalam uretra (yang sering membuat keluarnya kencing menjadi menyakitkan) atau di sekitar anus. Pada wanita, kutil-kutil ini biasanya muncul di atas bibir-bibir vagina, di dalam vagina, di sekitar anus atau di atas serviks. Kadangkala kutil-kutil itu bahkan mungkin muncul di dalam mulut seseorang yang telah melakukan seks oral dengan pasangannya yang terinfeksi.

Suatu hal yang perlu diingat, infeksi HPV ini sangat mudah menular. Meskipun jika Anda tidak mendapatkan tanda-tanda infeksi yang dapat dilihat mata, bisa saja Anda secara tidak sengaja menularkan virus ini ke pasangan Anda. Itulah sebabnya, jika Anda didiagnosis terjangkit penyakit ini, Anda harus mengajak pasangan Anda ke klinik untuk mendapatkan pengobatan juga, atau paling tidak  memberitahu pasangan Anda bahwa Anda terinfeksi. Karena periode inkubasi mungkin berbeda, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, mungkin kadang-kadang sulit untuk mengetahui pasangan seksual yang mana yang terjangkit  infeksi HPV ini.

Itulah sebabnya mengapa wanita yang aktif secara seksual (idealnya semua wanita yang pernah melakukan hubungan seks) harus melakukan Pap test secara teratur untuk memonitor kesehatan sel serviksnya. Namun, satu hal yang harus diingat: Karena Pap test hanya mendeteksi pertumbuhan sel yang abnormal, bukan infeksi HPV itu sendiri. Beberapa dokter menyarankan untuk melakukan satu tes tambahan lainnya pada saat Anda melakukan Pap test.


Virapap test (tes virus pada vagina), merupakan tes pemeriksaan yang lebih akurat, karena ia dapat mendeteksi lima kecenderungan HPV yang sangat erat kaitannya dengan kanker serviks. Jika Anda aktif secara seksual atau mempunyai alasan untuk merasa khawatir mengenai kutil-kutil genital ini, mintalah kepada dokter Anda untuk melakukan tes ini dalam diri Anda.
TANDA DAN GEJALA

Gejala awal
• Benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin.
• Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin.
• Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin.
• Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
• Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
• Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh.
• Kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari.
• Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dan lain-lain.
• PMS kadang tidak memiliki gejala.
• Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir.
• Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
• Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
• Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelarnin .
• Kemerahan di sekitar alat kelamin.
• Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar.
• Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi.
Pada pria tempat yang sering terkena adalah glans penis, sulkus koronarius, frenulum dan batang penis, sedang pada wanita adalah fourchette posterior, vestibulum.
 

Pengobatan dasar kutil-kutil genital adalah menghancurkan kutil-kutil ini serta jaringan yang terinfeksi sampai ke akar-akarnya. Kutil-kutil kecil dapat dihilangkan dengan membekukannya dengan nitrogen cair atau gas oksida nitrogen (kritoterapi), membakarnya (electrocauter), atau menguapkannya dengan laser. Namun sayangnya, meskipun jaringan-jaringan di sekelilingnya telah dihilangkan, seringkali pada kurang lebih 20% dari kasus-kasus yang ada kutil-kutil tersebut kembali lagi karena virus HPV telah melakukan penetrasi sehingga terlihat seperti kulit yang normal dan sehat. Itulah salah satu sifat khas kutil-kutil genital. Virus-virus ini sering datang-pergi.

Pada tingkat ringan, penggunaaan salep yang dioleskan ke kulis dapat menghilangkan kutil-kutil tersebut.
Obat-obatan yang paling sering digunakan adalah larutan yang mengandung podofilin, suatu zat beracun yang diperas dari batang-batang rhizome dari sebuah tanaman yang tumbuh di Himalaya. Larutan yang diperoleh dari perasan itu dioleskan pada kutil-kutil tersebut sekali atau dua kali dalam seminggu selama kurang lebih satu bulan atau sampai kutil-kutil itu benar-benar lenyap.

Namun podofilin adalah bahan yang sangat keras, dan hanya dapat dioleskan oleh seorang dokter. Obat tersebut juga tidak disarankan bagi wanita hamil karena obat ini dapat terserap ke dalam tubuh dan merusak janin. Obat ini juga tidak terlalu berhasil.

Dalam suatu penelitian, ia hanya dapat memusnahkan kutil-kutil sebesar 40% dari kasus-kasus yang ada. Obat lainnya, larutan-larutan yang tidak begitu keras (seperti asam trikloroasetik) dapat dituliskan dalam resep untuk pemakaian di rumah. Untuk infeksi-infeksi yang sangat membandel, satu pengobatan yang relatif baru adalah interferon (zat alami yang dapat membunuh virus-virus tertentu seperti HPV) yang diberikan baik dengan cara ditelan atau lewat injeksi.
PENCEGAHAN
 
Ada beberapa hal yang perlu diingat untuk melindungi diri dari infeksi kutil-kutil genital. Beberapa peneliti mengatakan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa menggunakan kondom dapat berguna melindungi diri terhadap penularan kutil-kutil genital ini. Namun beberapa peneliti lainnya mengatakan, kondom memang memberikan suatu perlindungan, walaupun hal ini mungkin tidak sempurna. Namun yang paling efektif dari semua itu adalah menjauhkan diri dari hubungan seks di luar pernikahan.

Jika Anda mendapati kutil atau bisul atau segala bentuk luka di atas atau di sekitar genital Anda, jangan ragu-ragu untuk memeriksakannya ke dokter. Bila Anda terinfeksi, khususnya HPV, semakin awal memeriksakan diri dan mendapatkan perawatan, semakin besar peluang untuk menyembuhkannya.

HERPES GENITALIS

PENGENALAN

DEFINISI

Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus
Herpes simpleks.
a. Herpes genital primer
Infeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah hubungan seksual (termasuk hubungan oral atau anal). Tetapi lebih banyak terjadi setelah interval yang lama dan biasanya setengah dari kasus tidak menampakkan gejala. Erupsi dapat didahului dengan gejala prodormal, yang menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza. Lesi berupa papul kecil dengan dasar eritem dan berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk erosi superfisial atau ulkus yang tidak nyeri, lebih sering pada glans penis, preputium, dan frenulum, korpus penis lebih jarang terlihat.
b. Herpes genital rekuren
Setelah terjadinya infeksi primer klinis atau subklinis, pada suatu waktu bila ada faktor pencetus, virus akan menjalani reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah lagi rekuren, pada saat itu di dalam hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang timbul dan gejala tidak seberat infeksi primer. Faktor pencetus antara lain: trauma, koitus yang berlebihan, demam, gangguan pencernaan, kelelahan, makanan yang merangsang, alkohol, dan beberapa kasus sukar diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar orang, virus dapat menjadi aktif dan menyebabkan outbreaks beberapa kali dalam setahun. HSV berdiam dalam sel saraf di tubuh kita, ketika virus terpicu untuk aktif, maka akan bergerak dari saraf ke kulit kita. Lalu memperbanyak diri dan dapat timbul luka di tempat terjadinya outbreaks.
 
PENYEBAB

Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.

Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.
HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid).

GEJALA


Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.

Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.

Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.

Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.

Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.

Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum.


Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir.


Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit.

HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut.
Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat.

DIAGNOSA


Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Untuk memperkuat diagnosa, diambil apusan dari luka dan dibiakkan di laboratorium.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi terhadap virus.


PENGOBATAN


Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan.

Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala.
Asiklovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes.
Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.

PENCEGAHAN  
Mendeteksi kasus yang tidak diterapi, baik simtomatik atau asimptomatik.
Mendidik seseorang yang berisiko tinggi untuk mendapatkan herpes genitalis dan PMS lainnya untuk mengurangi transmisi penularan.
Mendiagnosis, konsul dan mengobati individu yang terinfeksi dan follow up dengan tepat.
Evaluasi, konsul dan mengobati pasangan seksual dari individu yang terinfeksi.
Skrining disertai diagnosis dini, konseling dan pengobatan sangat berperan dalam pencegahan.

Senin, 11 Juni 2012

KENCING NANAH (GONORE)

PENGENALAN


Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam saluran kandung kemih, leher rahim, rektum, tenggorokan, serta bagian putih mata. Penyakit gonore ini dapat mneyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya terutama pada kulit dan persendian.  Bila penyakit gonore ini menyerang wanita, maka wanita tersebut bisa merasakan nyeri panggul serta gangguan reproduksi. Penyakit gonore ini tidak hanya menyerang pria dan wanita dewasa. Namun bayi yang baru lahir sekalipun bisa terinfeksi gonore dari ibunya bila selama proses kelahiran terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan mengeluarkan nanah. Bila tidak segera ditangani dan diobati, bisa menyebabkan kebutaan pada bayinya.

# GEJALA PENYAKIT GONORE
Pada pria, akan keluar nanah dari dari saluran kencing dan rasanya sangat panas seperti terbakar
Pada wanita, infeksi dapat terjadi pada saluran kencing, vagina ataupun cervic. 
Wanita juga bisa merasakan nyeri perut yang sangat hebat
Bertambahnya cairan yang keluar dari vagina
Ujung buah zakar berwarna merah dan membengkak
Merasakan sakit yang luar biasa saat buang air kecil
Air kencing berwarna kuning kehijauan

# MENCEGAH PENYAKIT GONORE
Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit gonore ini adalah menghindari gaya hidup seks bebas dan selalu setia kepada pasangan. Dengan melakukan seks bebas, kita bisa dengan mudah tertutar penyakit gonore ini. Oleh karena itu itu, untuk memutus rantai penyakit gonore ini, kita tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual. Karena kita tidak pernah tahu seseorang tersebut menderita penyakit gonore maupun penyakit menular seksual yang lainnya.

# MENGOBATI PENYAKIT GONORE
Kita bisa mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan pengobatan yang terbaik. Selain itu, kita juga bisa menggunakan obat tradisional dengan menggunakan bahan - bahan yang aad di sekitar kita.
Berikut ini adalah resep pengobatan gonore secara tradisional:
Bahan:
Akar alang - alang 300 gr
Air 2lt
Cara membuat & pemakaian:
Cuci persih akar alang - alang, kemudian potong - potong
Rebus potongan akar alang-alang dengan 2lt air sampai tersisa hanya 1,2lt
Setelah dingin, air rebusannya dibagi menjadi 3 bagian
Minum selama 3x sehari (masing - masing 400cc) selama 10 hari berturut - turut

About Me

 
PAMERE. Diberdayakan oleh Blogger.